1917: PASCA REVOLUSI DI RUSSIA

PASCA REVOLUSI, 1917 : RUNTUHNYA KEKOKOHAN OTOKRASI ROMANOV  DI RUSSIA DAN DINAMIKA PEMERINTAHAN SEMENTARA KERENSKY HINGGA MUNCULNYA KAUM BOLSHEVICK.

Januari 1917 harapan akan otokrasi di Rusia tak mampu lagi menjadi pelindung bagi segala gempuran masalah dan konflik yang terjadi di negeri tersebut, dibarengi keadaan ekonomi yang kian memburuk, pemogokan di berbagai kelas pekerja, pasukan huru-hara menjadi anarkis, kekuatan demonstran yang tak mampu dibendung membanjiri jalan di Petrograd, dan para serdadu yang pada 1905 sangat setia berdiri dan mendampingi sang Tsar kini ikut menjadi revolusioner dan ikut ambil bagian terhadap runtuhnya dinasti Romanov (1613-1917) yang menandai berakhirnya otokrasi Tsar Nicholas II.

Harapan akan lahirnya rezim demokratik-liberal dan adanya konstitusi yang permanen terhadap pemerintahan Rusia. Namun masalah-masalah internal dalam negeri Rusia sangat menghambat pembangunan pemerintahan yang baru ditambah lagi ketidakjelasan kekuasaan kekaisaran saat itu, kemudian dimanfaatkan pihak konservatif yang minoritas serta Jerman telah siap untuk memecah persatuan Rusia yang kian goyah pasca meletusnya gerakan revolusi di Petrogard

 Kaum Liberal yang  terdiri dari banyak kalangan masyarakat dari berbagai kelas social nampaknya sangat antusias terhadap pembangunan pemerintahan yang baru dalam menggulingkan kekuasaan otokrasi, tetapi suatu kekeliruan kaum liberal dengan menaruh harapan tehadap Demokrasi Barat (Amerika Serikat), di tahun yang sama April 1917, perang dilanjutkan sekutu dengan berbagai alasan sepihak oleh kaum Liberal. Keputusan perang yang ditempuh kaum Liberal menimbulkan kerugian yaitu kebencian  para prajurit dan warga sipil yang telah jenuh akibat perang terdahulu, 2 juta lebih massa membelot dari pemerintahan kaum Liberal, tak hanya itu para petani merasa kecewa karena tidak dipenuhinya suatu wacana bahwa akan dilakukan pembagian tanah secara merata dari pihak kaum Liberal.

Adanya perbedaan prinsip antara beberapa Nasionalis Rusia yang tetap berpegang teguh terhadap system yang dahulu membuat kaum Liberal kurang mendapat dukungan dari minoritas Rusia tersebut.  Para petani enggan menjual hasil panen mereka, bukannya tidak beralasan, terjadinya kekacauan pada pabrik-pabrik industri karena para buruh mengusir pemilik pabrik menyebabkan terhentinya proses produksi. Kelaparan mulai mengusik warga kota sebab pemerintahan yang feodalis tersebut, muncul tuntutan para penduduk dari semua kalangan yang menuntut kebebasan dalam menentukan nasib mereka sendiri.  

Kebebasan yang mereka idam-idamkan pada akhirnya menjadi boomerang, menyebabkan perpecahan dan permusuhan di satu pihak dan pihak lainnya, semua itu berakar dari tidak adanya kerja sama dan satu prinsip diantara kaum Liberalisme dan penduduk Rusia baik itu para petani, buruh dan para serdadu-serdadu yang membelot akibat rasa jenuh dengan perang yang tiada akhir. Maka terasa sangat mustahil bagi pemerintah dalam membangun suatu pemerintahan yang Demokratik-Liberal.


Pada sekitar akhir tahun 1917 seorang Jendral muda Lavr Kornilov dengan konspirasinya membangun militer dictator dengan melihat keadaan para warga yang semakin anarki terhadap pemerintahan kaum Liberal. Konspirasi Kornilov berawal dari pemimpin pemerintahan sementara Rusia saat itu Alexander Kerensky (1881-1970) yang sedang melakukan pidato bahwa menegakkan hokum dan ketertiban harus ditempuh dengan cara kekerasan, namun lagi-lagi konspirasi tersebut tidak berjalan seperti yang mereka harapkan, para pekerja Petrogard melakukan tindakan dengan tidak memberikan sedikitpun dukungan kepada kornilov bahkan para pekerja menghasut serdadu Kornilov untuk membelot dari gerakan Kediktatoran Militer tersebut, dari awal pasca Revolusi di Petrogard memang para pekerja tidak pernah setuju dengan adanya pemerintahan sementara yang dipimpin oleh Kerensky. Disatu  sisi mereka rupanya para pekerja mendukung kaum Bolshevik (para Revolusioner Sosialis).

Sumber; Peradaban Barat : Dari Revolusi Perancis Sampai Zaman Global, Marvin Perry, Penerbit: Kreasi Wacana

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Warisan Arung Palakka (Leonard Y. Andaya)

Manusia lahir pada waktu-waktu Puitis