Turbulensi Hati

Turbulensi Hati

Photo by Wirawan Ilham

Terbang mengawang-awang,
Menjejali hati kian terguncang pada poros langit,

Pagi tadi ketika pesawat yang membawa kita,
Terjerat pada rengkuhan langit gelap gulita,

Dan gelakmu yang senyap juga mengalami turbulensi hebat 
sesaat lepas landasan

Atau saat hujan lebat singgah pada mata langit,
sekalian matamu yang gundah,
Merengkuh seperdua bandara,
di mana ada kau dengan sekoper rindu yang kusut 
Menyulut pada setiap kalutku.

Di udara aku menatap awan bukan matamu,
Sebab pandangmu kini berujung pada pangkal langit
dan aku masih mengawang bersama kenangan.

Ah.. aku tersedak pil anti mabuk
dan kau tak di sini lagi,
Pesawat kita berbeda kini..
Hati..

Hati-hati pada penerbangan esok hari.

-Ibee

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Warisan Arung Palakka (Leonard Y. Andaya)

1917: PASCA REVOLUSI DI RUSSIA

Manusia lahir pada waktu-waktu Puitis