Tidak benar-benar berpisah
Tidak benar-benar berpisah Photo by Wirawan Ilham Mungkin perpisahan semacam inilah yang mereka butuhkan, Airmata yang beradu menjadi satu dalam dua bidang dada, saling bergantian. Tapi tidak, tidak sayang, ucap lelaki dengan kuas sendunya ;kita tidak pernah benar-benar berpisah. Berpisah hanya terjadi pada tubuh yang mati. Ketika ruh memilih hidup dalam lapang langit sang pencipta, Tentu saja, Kita tidak pernah benar-benar berpisah. Lihatlah, itu hanya tipu daya airmatamu, Mengalirkan buih kenangan dalam guratan-guratan bajumu yang lusuh Lalu kau seka tiap-tiap baris ingatan kita, Seolah itu adalah pertanda kemenangannya yang basah. Sekali lagi dan amatilah, Itu hanya kecurangan syaraf-syaraf di balik kulit tubuhku yang lemah. Menagih erat rengkuh di tengah malam tanpa cahaya bulan dan sunyi, tanpamu. Atau lisanmu yang kadang tak mengindahkan...